PT Hutama Karya selaku kontraktor proyek tol masih menunggu pembebasan lahan.
“Tahun 2020 sudah siap dikerjakan konstruksi lapangan. Baik itu peralatan dan kesiapan lainnya kita sudah siap tinggal menunggu pembebasan lahan saja,” kata Manajer Proyek PT Hutama Karya Hasan Turcahyo, di Palembang, Sumatra Selatan, Senin, 2 Desember 2019.
Dia menerangkan untuk pembebasan lahan bakal dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dia enggan memerinci biaya pembebasan lahan.
“Mengenai anggarannya berapa untuk pembebasan lahan ini langsung dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Ruas jalan tol Indralaya – Muara Enim ini akan menelan dana sekitar Rp24,10 trliu. Anggaran berasal dari ekuitas perusahaan senilai Rp16,87 triliun atau 70 persen dari total investasi dan sisanya sekitr Rp7,2 triliun dari pinjaman.
Dalam mega proyek itu pihaknya bakal menggarap ruas tol Indralaya – Prabumulih sepanjang 65 kilometer. Selanjutnya, untuk ruas Prabumulih – Muara Enim bakal dikerjakan oleh Waskita Karya.
Ruas Indralaya – Muara Enim nantinya akan tersambung hingga Muara Enim – Bengkulu sehingga akan menyambungkan antara Sumatra Selatan dan Bengkulu.
“Pelaksanaan konstruksi Indralaya – Muara Enim ditarget rampung pada 2022 sedangkan untuk pengerjaan dari Bengkulu menuju Lubuk Linggau sudah dimulai,” tandasnya.