Seorang Kaisar baru, Naruhito resmi menjadi
pemimpin era kekaisaran Reiwa, tepat setelah ayah dari Naruhito turun dari tahta
pada Selasa, 30 April lalu. Pada pidato pertama, Kaisar Naruhito berjanji akan selalu
berdiri bersama rakyat Jepang dalam
memasuki era baru.
Kaisar Naruhito secara teknis menggantikan posisi sang ayah. Namun perayaan
naik tahta yang disebut “Kenji to Shokei no gi” dapat diselenggarakan di Matsu no
Ma tepat pada Istana Kekaisaran Jepang, Tokyo pada Rabu, 1 Mei. Perayaan
tersebut tidak bisa dihadiri oleh wanita anggota kekaisaran Jepang, yang
menyebabkan Permaisuri Masako, istri Kaisar Naruhito tidak ikut serta dalam
perayaan itu. Dalam perayaan itu, Kaisar Naruhito memasuki ruangan dengan menggunakan
setelan jas resmi ala Barat dan kalung emas kekaisaran. Kaisar Naruhito di
dampingi anggota kekaisaran Jepang termasuk adik lelakinya, Putra Mahkota
Akishino.
Sebuah pedang dan perhiasan yang merupakan dua dari “Tiga Harta Suci” Jepang
ditunjukkan kepada Kaisar Naruhito, bertepatan dengan para punggawa kekaisaran
membawakan segel negara dan segel kekaisaran. Dalam pidato pertama di hadapan
rakyat Jepang, Kaisar Naruhito berjanji akan selalu memikirkan rakyat dan
berdiri bersama rakyat. Naruhito menjadi Kaisar Jepang pertama yang lahir
setelah Perang Dunia II, menyampaikan terimakasih untuk kinerja kedua orang tuanya,
Kaisar Emeritus Akihito dan
Permaisuri Emerita Michiko, selama tiga dekade.
Tak lama setelah perayaan naik tahta di selenggarakan, Permaisuri Masako yang terlihat
menggunakan gaun panjang warna putih dan menggunakan mahkota berlian, menghampiri
sang suami , Kaisar Naruhito.
Kaisar Naruhito akan tampil di depan publik untuk pertama kali pada Sabtu, 4
Mei 2019, Acara resmi untuk menyambut upacara sang Kaisar Naruhito dan
Permaisuri Masako akan dilaksanakan pada 22 Oktober. Kaisar dan Permaisuri akan
hadir dalam acara di istana menggunakan pakaian tradisional dan melakukan pawai
di jalanan Tokyo, untuk bertemu rakyat Tokyo secara langsung.