Sasaran terhadap pelajar dan mahasiswa ini sengaja dilakukan karena kedua kelompok generasi muda ini termasuk dalam kategori pemula.
Ketua Bawaslu Aceh Tamiang, Imran menjelaskan tujuan kegiatan ini memang ingin menciptakan generasi muda adalah kader untuk pengawasan pemilu.
“Oleh karena itu kami menginginkan siswa dan mahasiswa secara perlahan menjadi kader yang akan berkontribusi dalam proses pengawasan pemilu, khususnya sebagai pengawas,” kata Imran usai mengisi kegiatan bertajuk Penguatan Pengawasan Partisipatif anti money politic bagi kader pengawasan sekolah dan desa.
Fungsi pengawasan dalam hal ini diharapkan Imran bukan hanya sebagai pengawasan, tapi juga dalam bentuk pencegahan.
“Siswa sebagai kader, dan mahasiswa bisa jadi mitra pengawas pemilu, baik dalam kegiatan pencegahan maupun pengawasan,” ujarnya.
Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut, Dr Muklir dari tim pemeriksa daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggaran Pemilu (DKPP), Dr Ismail Fahmi Arrauf akdemisi IAIN Langsa, dan Asqalani mantan anggota Bawaslu Aceh.