Kenapa Sleeping Beauty Syndrome Bisa Membuat Seseorang Tidur Terlalu Lama ?

Kenapa Sleeping Beauty Syndrome Bisa Membuat Seseorang Tidur Terlalu Lama ?

Namanya memang indah, tetapi penyakit langka ini bisa membuat pengidapnya tidur hingga lebih dari 20 jam sehari. Kelainan langka ini dalam dunia medis disebut Kleine-Levin Syndrome, yang merupakan kelainan neurologis. Di dunia diperkirakan hanya ada sekitar 1000 orang yang mengidap penyakit ini. Lantas kenapa Sleeping Beauty Syndrome bisa membuat seseorang tidur terlalu lama?

Penyebab Sleeping Beauty Syndrome

Sama seperti penyakit langka lainnya, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya. Tetapi gejala-gejala pada sindrom ini mengindikasikan adanya malfungsi kerja bagian hipotalamus dan talamus pada otak, bagian dari otak yang mengatur nafsu makan dan tidur.

Menangani Sleeping Beauty Syndrome

Penangannya saat sedang menyerang lebih ditekankan kepada pendampingan ketimbang terapi obat. Konsumsi beberapa jenis obat hanya bertujuan mengurangi gejala-gejalanya, bukan mengobatinya. Obat-obatan seperti amfetamin, methylphenidate, dan modafinil dapat digunakan untuk mengatasi rasa kantuk berlebihan. Tetapi jenis obat-obatan ini bisa menyebabkan iritabilitas pada pengidap tanpa pengaruh mengurangi abnormalitas kemampuan kognitif saat episode berlangsung.

Baca juga  Ternyata Jamur Enoki pada Shabu Berbahaya, Dapat Menyebabkan Kematian

Apalagi, selama episode terjadi, si pengidap biasanya mengalami kesulitan mengurus dirinya sehingga bantuan dan pendampingan dari keluarga dekat sangat diperlukan. Setelah satu episode berakhir, si pengidap tidak akan mengingat apa yang terjadi selama sindrom berlangsung.

Periodenya terjadi selama beberapa hari hingga beberapa bulan dan prosesnya bisa berlangsung selama 8 hingga 12 tahun. Penyakit langka ini kebanyakan terjadi pada pria dewasa, sekitar 70% pengidap sindrom sleeping beauty adalah laki-laki.

Ciri-Ciri Sleeping Beauty Syndrome

Ciri utamanya adalah waktu tidur yang berlebihan ketika sindrom tersebut menyerang, masa-masa ini biasa disebut ‘episode’. Selama satu episode berlangsung, si pengidap memiliki karakteristik berikut ini:

  1. Pengidap tidak bisa membedakan antara kenyataan dan mimpi. Enggak jarang pengidap melamun dan tidak sadar dengan lingkungan sekitarnya.
  2. Waktu terbangun di tengah-tengah tidur panjangnya, pengidap bisa bertingkah seperti anak kecil, merasa kebingungan, disorientasi, letargi (kehilangan energi dan merasa sangat lemas), hingga apatis dan tidak menunjukkan emosi terhadap sekitarnya.
  3. Pengidap juga menjadi lebih sensitif terhadap suara dan cahaya. Kehilangan nafsu makan bisa terjadi atau nafsu seksual yang meningkat secara tiba-tiba.
  4. Karena merupakan siklus yang berlangsung beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa bulan, si pengidap menjadi tidak bisa melakukan aktivitasnya seperti orang normal. Lebih dari setengah harinya digunakan untuk tidur. Bahkan saat terbangun, mereka juga tidak memiliki kemampuan mengurus diri sendiri.
Baca juga  Viral Persalinan Cryptic Pregnancy, Ini Bedanya Dengan Persalinan Normal

Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Kami mendeteksi bahwa Anda menggunakan ekstensi untuk memblokir iklan. Tolong dukung kami dengan menonaktifkan pemblokir iklan ini.
Powered By
Best Wordpress Adblock Detecting Plugin | CHP Adblock
Please turn AdBlock off