Sedianya seleksi tahap pertama, yakni seleksi administrasi akan diselesaikan tahun ini. Sedangkan seleksi tahap berikutnya akan diselesaikan tahun depan.
Sejumlah persyaratan pun ditentukan oleh instansi terkait untuk calon abdi negara yang akan mereka rekrut. Salah satunya adalah orang dengan orientasi seksual Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) tidak boleh melamar sebagai CPNS. Yang cukup vokal menyuarakan hal tersebut di antaranya Kejaksaan Agung.
Tak ayal persyaratan dari Kejagung itu menimbulkan pro dan kontra. Salah satu yang kontra atas kebijakan tersebut adalah Partai Gerindra. Lewat cuitannya pada Kamis (28/11) sore, Gerindra menyuarakan “dukungan” mereka terhadap kaum LGBT yang mengalami tindak diskriminatif.
Isu LGBT di Indonesia sendiri memang cukup sensitif untuk dibicarakan. Sehingga bukan hal yang aneh apabila cuitan Gerindra ini menarik atensi masyarakat luas.
Bak sudah diduga, kebanyakan dari masyarakat mengecam keras pernyataan Gerindra tersebut. Mereka menilai Gerindra tengah mendukung kaum LGBT yang memang tak diperkenankan di Indonesia.
Kecaman ini lantas membuat sejumlah tagar dan kata kunci terkait memuncaki daftar Trending Topic Indonesia pada Jumat (29/11). Dipantau pada pukul 07.14 WIB, tagar #ShameOnYouGerindra dan kata kunci “LGBT” masih berada di urutan lima besar Trending Topic.
“Semua warga negara berhak atas haknya sebagai warga negara, tapi negara punya hak menolak perilaku warganya yang bertentangan dengan Pancasila,” cuit @al*in. “Yang menyimpang dari Sila Pertama bukan Kejaksaan RI, tapi para pelaku LGBT itu sendiri, karena LGBT bertentangan dg syariat agama. Bukan begitu?” imbuh @AlLN.
Badai kecaman ini pun membuat Gerindra angkat bicara. Lewat cuitannya pada Kamis malam, begini pembelaan partai yang diketuai Prabowo Subianto itu.
“1. Partai Gerindra tidak mendukung segala bentuk perilaku LGBT,” kata Gerindra. “2. Berdasarkan amanat Undang-Undang, Partai Gerindra menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan layak.”
