Sebuah aksi tindak pidana pelecehan seksual diduga dilakukan seorang pria bernama Gilang ramai diperbincangkan di media sosial Twitter atas aksi pelecehan seksual yang dilakukan yang kerap membungkus korban dengan kain jarik seperti pocong.
Gilang diketahui memerintahkan korbannya yang juga merupakan seorang pria untuk membungkus diri dengan lakban dan kain jarik menyerupai ‘pocong’ dengan alasan kepentingan penelitian.
Perbincangan mengenai tindakan yang dilakukan Gilang terlihat dari populernya kata kunci Gilang. Hingga pukul 14.30 WIB, kata Gilang sudah digunakan lebih dari 70 ribu kali. Tak hanya itu, kata Bungkus pun populer dengan lebih dari 40 ribu cuitan, dan kata kunci Pocong juga sudah dicuitkan 9 ribu kali.
Salah satu akun yang berkicau dengan tentang tindakan Gilang adalah @mardiasih. Dia menyampaikan tindakan yang dilakukan oleh Gilang bisa diproses secara hukum.
Laki-laki juga mesti paham konsep relasi kuasa, konsep kekerasan seksual, dan consent. #sahkanruupenghapusankekerasanseksual. Kalau ada RUU PKS, Gilang bungkus ini bisa diproses secara hukum,” kicau @mardiasih.
Di sisi lain, akun @AREAJULID menyampaikan bahwa pelecahan seksual tidak hanya dialami perempuan. Sehingga, dia mengatakan korban tidak bisa disalahkan ketika pelecehan seksual terjadi.
“Dis! Kasus gilang ini nunjukkin kalau pelec3han sek5ual bisa terjadi sama siapa aja, ngga cuma cewe, cowo juga bisa. Bukan salah korbannya apalagi karena pakaiannya. Emang dasar pelakunya aja yg bejat,” kicau @AREAJULID.
Beberapa netizen juga mengungkap kelakar yang menyinggung viralnya kasus Gilang Bungkus ini. Akun @seterahdeh mengunggah sebuah Graphics Interchange Format (GIF) yang menampilkan seorang pria terkejut ketika seorang penjaga warung Tegal (Warteg) bertanya apakah hendak makan di tempat atau dibungkus.
“pedagang warteg: mau makan di sini atau dibungkus mas?,” kicau @seterahdeh.
Sebelumnya, salah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Surabaya, MF, mengaku menjadi korban dugaan aksi pelecehan seksual seorang pria bernama Gilang yang dikenalnya dari Instagram.
Dengan dalih penelitian, Gilang meminta mahasiswa tersebut membungkus diri dengan lakban dan kain jarik. Gilang mengaku ingin tahu bagaimana reaksi yang ditimbulkan dari penelitiannya.
Tak cuma sekali, Gilang meminta MF mengulangi adegannya dari awal karena terjadi menyebut terjadi kesalahan. Namun mahasiswa itu menolak hingga membuat Gilang emosi dan mengancam bunuh diri.
Sementara itu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga mengatakan bahwa pihaknya belum pernah menerima laporan terkait adanya tindakan pelecehan seksual yang disebut dilakukan oleh salah satu mahasiswanya, namun investigasi mengenai hal ini sedang dilakukan.
Pihak kampus juga mengatakan sudah berupaya menghubungi orang tua Gilang namun belum mendapat respons.