Terendus praktik pungutan liar (pungli) untuk pengurusan kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK) dan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara

Terendus praktik pungutan liar (pungli) untuk pengurusan kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK) dan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara

Dalih kekosongan blangko diduga menjadi amunisi petugas untuk kemudian melakukan aksi pungli Rp 100 ribu-Rp 150 ribu, wajar warga resah.

Belum lama ini, media sosial Facebook dihebohkan unggahan status dan komentar warganet terkait dugaan pungli untuk pengurusan data diri di Disdukcapil Labuhanbatu.

Tak sedikit warganet mengatakan, untuk mendapatkan KTP seolah diharuskan membayar Rp 100 ribu-Rp 150 ribu. Jika tidak bersedia membayar, warga akan mendapatkan alasan klasik yaitu blangko KTP kosong dan harus menunggu tanpa adanya waktu yang ditentukan pihak Disdukcapil.

Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Sahnan Siahaan mengaku dirinya tidak pernah melakukan pungli terkait pengurusan administrasi masyarakat.

“Tidak pernah saya melakukan kutipan sejumlah uang untuk urus KK, KTP dan lain-lain. Semua gratis, bahkan kita sudah pasang spanduk pengumuman bahwa mengurus data diri itu gratis,” ucap Sahnan kepada Tagar, Jumat 29 September 2019.

Baca juga  Masyarakat Kabupaten Madiun yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) kini bisa mengurus pembuatan Smart SIM, baru atau perpanjangan di Satpas Polres Madiun

Namun dirinya mengaku tidak bisa menjamin oknum-oknum yang melakukan pungli.

“Yang jelas saya tidak pernah lakukan (pungli), ngak taulah siapa yang lakukan, cocoknya itu diungkap, saya juga pengen tau siapa orangnya,” tegasnya.

Sebelumnya, viral di media sosial terkait informasi blangko KTP kosong selama lebih kurang tujuh bulan di Disdukcapil Kabupaten Labuhanbatu.

Kekosongan blangko KTP itu banyak mengundang komentar warganet. Beberapa menyebutkan bahwa pengurusan administrasi KTP dan KK di Kabupaten Labuhanbatu yang dipimpin Bupati Andi Suhaimi Dalimunthe itu bayar ratusan ribu rupiah.

“Bawa deking (orang dalam) kasih cepek lempol (Rp 150 ribu) pasti ada nanti itu, percayalah samaku. Soalnya udah pernah ngalamin yang beginian. Maafkan aku yg terlalu julid,” tulis pemilik akun Sri Wahyuni Insani di dinding Facebooknya disertai link Tagar berita kekosongan blangko KTP.

Baca juga  Pengen Lolos Prakerja Gelombang 4, Simak Ulasannya !

“Kalo bayar pake calo pasti 1000% ada blangko. Teman saya seminggu yg lewat ngurus pake dana 150. Gk sampe sehari selesai….Kalo berharap pore skarang borat la Labuhan batu gitu loh,” komen akun Facebook Andrean Tan DJ’ Andrean.

“Kalok bayar 100 ada blangkonya, kalok yg gratis, mimpi la,” ucap akun Nanang Hermansyah Anang.

“Blangko gaib ada di situ, Blangko dari Pemerintah pusat Nihil di jawab mereka,” komen Boni Erikson Riris. [MR]

Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Powered By
Best Wordpress Adblock Detecting Plugin | CHP Adblock