Fenomena awan tsunami Meulaboh viral di media sosial. Video yang memperlihatkan gumpalan awan bak tsunami itu disebut berada di langit Meulaboh, Aceh Barat.
Video tersebut banyak di-share di Twitter, hingga kota Meulaboh masuk trending topic Indonesia. Selain itu video yang sama juga banyak diunggah di Media Sosial.
Dalam video terlihat gumpalan awan seperti seperti ombak besar dan tinggi layaknya tsunami. Gumpalan awan yang terdapat video tersebut juga terlihat panjang.
Penjelasan BMKG Terkait Awan Tsunami Meulaboh
Banyak yang menyebut kemunculan awan berbentuk layaknya tsunami itu pertanda bahaya. Bahkan diseut-sebut sebagai tanda terjadinya gempa bumi atau tsunami.
Namun, hal itu dibantah oleh Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG). BMKG menyebut kemunculan awan tsunami itu bukan pertanda bahaya.
Apalagi sampai disebut tanda gempa bumi atau tsunami, hal itu sangat keliru. Keberadaan awan tersebut hanya berbahaya bagi penerbangan.
Zakaria, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda, Aceh, mengatakan awan yang bentuknya bak gelombang tsunami di Meulaboh, Aceh Barat disebut awan Arcus.
Awan Arcus merupakan bagian dari awan Cumulonimbus dan bentuknya memang menggulung seperti gelombang ombak di laut.
“Itu namanya awan Arcuc, bagian dari awan CB (Cumulonimbus). Memang seringkali disebut tsunami,” kata Zakaria, Senin (10/8/2020).
Awan Arcus berada pada satu level dan merupakan awan rendah. Meskipun bukan pertanda datangnya gempa bumi ataupun tsunami, namun awan ini menyebabkan angin kencang, hujan lebat yang disertai petir menyambar, bahkan sampai putting beliung dan hujan es.
“Biasanya terjadi di daerah yang tidak terlalu luas. Makanya tidak terdeteksi satelit,” jelasnya.
Menurut Zakaria tidak perlu panik dengan fenomena awan tsunami Meulaboh ini. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk waspada. Sementara nelayan juga diminta untuk tidak melaut dulu sampai awan Arcus ini hilang.
“Jika melihat awan Arcus ini segera cari perlindungan. Jangan bertahan di area terbuka, bagi nelayan juga segera mendarat,” tegasnya.
Hal tersebut, lantaran awan Arcus mengandung kilatan petir dan pertanda hujan lebat bahkan bisa sampai terjadi hujan es.
Bukan Pertanda Gempa Bumi atau Tsunami
Hal senada juga diungkapkan Kepala Sub Bidang Cuaca BMKG, Agie Wulanda Putra. Agie menyebut fenoma awan tsunami di Meulaboh tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan bencana.
Agis menjelaskan, secara ilmiah awan tersebut dibentuk dari kombinasi awan-awan yang membentuk hujan.
“Ada dua fenomena pada pembentukan awan tsunami ini. Antara awan cumulonimbus dan roll cloud, atau awal lainnya yang rupanya seperti gelombang,” jelas Agie.
Kombinasi awan ini sebenarnya jarang terjadi. Namun penyebabnya bisa karena adanya perbedaan suhu dan kelembaban yang signifikan.
Sementara awan cumulonimbus lebih sering muncul di daerah pesisir dan pegunungan. Daerah Aceh dan Makassar yang banyak area perbukitannya sering muncul awan cumulonimbus.
Jika awan tersebut muncul disertai dengan roll cloud, maka yang terjadi adalah awan tsunami seperti yang muncul di Meulaboh.
Agie menegaskan, awan tsunami Meulaboh ini bukan pertanda akan terjadinya gempa ataupun tsunami. Hanya saja keberadaan awan tsunami memungkinkan terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang.
Bentuk awan tsunami memang terlihat mengerikan. Namun awan ini tidak berbahaya, kecuali ada pesawat yang melewatinya, lantaran terbentuk dari awan-awan pembentuk hujan.
Fenomena Awan Berbentuk Tsunami Pernah Terjadi di Makassar
Awan Tsunami bukan pertama kalinya terjadi di Meulaboh, Aceh Barat. Sebelumnya awan tersebut pernah muncul di Makassar, tepatnya di Bandara Sultan Hasanudin pada awal Januari 2019.
Saat itu awan yang menyerupai ombak tsunami bergelombang dan berwarna hitam muncul di langit Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah video yang mengabadikan fenomena tersebut diunggah di media sosial dan menjadi perbincangan hangat netizen.
Sebagaimana halnya awan tsunami Meulaboh yang muncuk hari ini, awan tsunami di Makassar tersebut merupakan awan Arcus bagian dari awan cumulonimbus.
Kemunculan awan Arcus tidak berlangsung lama. Setelah 1 sampai 2 jam awan akan luruh sendirinya.
Nah, jika terjadi awan tsunami seperti halnya di Meulaboh di daerah tempat tinggal Anda, tidak perlu takut. Karena awan ini bukanlah pertanda bencara seperti gempa bumi ataupun tsunami. Namun tetap harus waspada, lantaran awan tsunami ini memicu hujan disertai angin kencang.