Semua penyelenggara negara diwajibkan untuk melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tak terkecuali dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick Thohir tercatat terakhir kali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK pada 15 Januari 2020 silam.
Seperti diketahui, Erick juga merupakan seorang pebisnis sejak sebelum menjabata sebagai Menteri BUMN.
Dirinya pernah membeli saham klub Serie A Inter Milan hingga menjadi chairman dari Mahaka Group.
Melihat profesinya sebagai menteri dan sepak terjangnya di dunia bisnis, berapa harta kekayaan Erick Thohir?
Melansir situs resmi KPK yang diakses pada Selasa 21 Juli 2020, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mencatat Erick memiliki harta kekayaan sebesar Rp2 triliun atau lebih tepatnya Rp2.316.600.097.385.
Dari total harta kekayaannya yang mencapai Rp2 triliun itu, Erick menyimpan uangnya dalam beberapa bentuk.
Erick Thohir memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp242.547.000.000.
Tanah dan bangunan tersebut tersebar di Depok, Bekasi, Bandung, Pasuruan, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang, dan Manggarai Barat.
Selain itu, Menteri Erick memiliki beberapa alat transportasi berupa motor dan mobil senilai Rp3.917.000.000.
Mobil dan motor tersebut adalah Mercedes Benz W108280S tahun 1969, Mercedes Benz S400L tahun 2016, Honda NF125TR tahun 2011, dan Mercedes Benz S Class tahun 2017.
KPK turut mencatat harta bergerak lain sebesar Rp26.500.000.000.
Erick paling banyak menyimpan hartanya di dalam surat berharga senilai Rp1.699.674.350.000.
Adapun pria berusia 50 tahun ini menyimpan kas dan setara kas sebesar Rp139.424.833.875.
Terakhir, Erick memiliki harta lain sebesar Rp264.653.478.657.
Meski demikian, Menteri BUMN Erick Thohir memiliki hutang sebesar Rp60.116.565.147 yang harus dilunasi.
Jika harta Erick dikurangi dengan hutangnya, maka total harta kekayaan seorang Erick Thohir adalah sebesar Rp2.316.600.097.385.