Pada situasi tertentu kadang kita akan dihadapkan pada waktu dimana tubuh merasa dingin.Terutama saat kita berada di daerah pegunungan atau dataran tinggi.
Bagi para pendaki atau pelancong yang tinggal sementara untuk berlibur di tempat dingin, perlu diperhatikan beberapa kondisi tubuh agar kita tidak terkena hipotermia.
Dikutip dari Mayo Clinic, hipotermia sendiri merupakan keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh Anda kehilangan panas lebih cepat daripada yang bisa menghasilkan panas, menyebabkan suhu tubuh sangat rendah. Suhu tubuh normal sekitar 98,6 F (37 C).
Hipotermia (hi-poe-THUR-me-uh) terjadi saat suhu tubuh Anda turun di bawah 95 F (35 C).
Ketika suhu tubuh Anda turun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal.
Menjadi bahaya jika tidak diobati, hipotermia dapat menyebabkan gagal total jantung dan sistem pernapasan dan akhirnya mati.
Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau perendaman dalam air dingin. Perawatan utama untuk hipotermia adalah metode untuk menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal.
Gejala
Menggigil adalah hal pertama yang akan Anda perhatikan ketika suhu mulai turun karena itu adalah pertahanan otomatis tubuh Anda terhadap suhu dingin, agar Anda segera menghangatkan diri.
Lebih lengkapnya berikut tanda dan gejala hipotermia meliputi:
- Gemetaran
- Bicara cadel atau bergumam
- Napas lambat dan dangkal
- Denyut nadi lemah
- Kecanggungan atau kurangnya koordinasi
- Mengantuk atau energi yang sangat rendah
- Kebingungan atau kehilangan memori
- Hilang kesadaran
- Merah cerah, kulit dingin (pada bayi)
Seseorang dengan hipotermia biasanya tidak menyadari kondisinya karena gejalanya sering dimulai secara bertahap. Juga, pemikiran yang membingungkan terkait dengan hipotermia mencegah kesadaran diri. Pemikiran yang bingung juga dapat menyebabkan perilaku pengambilan risiko.
Penyebab
Hipotermia terjadi ketika tubuh Anda kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkannya. Penyebab hipotermia yang paling umum adalah paparan kondisi cuaca dingin atau air dingin.
Tetapi kontak terlalu lama dengan lingkungan yang lebih dingin daripada tubuh Anda dapat menyebabkan hipotermia jika Anda tidak berpakaian dengan benar atau tidak bisa mengendalikan kondisinya.
Kondisi spesifik yang menyebabkan hipotermia meliputi:
- Mengenakan pakaian yang tidak cukup hangat untuk kondisi cuaca
- Tinggal terlalu lama dalam cuaca dingin
- Tidak bisa keluar dari pakaian basah atau pindah ke lokasi yang hangat dan kering
- Jatuh ke air, seperti dalam kecelakaan berperahu
- Tinggal di rumah yang terlalu dingin, baik karena pemanas yang buruk atau terlalu banyak pendingin ruangan
Pencegahan
Sebelum Anda atau anak-anak Anda keluar ke udara dingin, ingatlah nasihatuntuk mencegah terkena Hipotermia.
- Kenakan topi atau penutup pelindung lainnya untuk mencegah panas tubuh keluar dari kepala, wajah dan leher Anda. Tutupi tangan Anda dengan sarung tangan, bukan sarung tangan.
- Hindari kegiatan yang akan menyebabkan Anda banyak berkeringat. Kombinasi pakaian basah dan cuaca dingin dapat menyebabkan Anda kehilangan panas tubuh lebih cepat.
- Kenakan pakaian longgar, berlapis, ringan. Pakaian luar yang terbuat dari anyaman yang rapat, bahan anti air adalah yang terbaik untuk perlindungan angin. Lapisan wol, sutera, atau polipropilen membuat panas tubuh lebih baik daripada kapas.
- Tetap kering. Keluarlah dari pakaian basah sesegera mungkin. Berhati-hatilah agar tangan dan kaki Anda tetap kering, karena salju mudah masuk ke sarung tangan dan sepatu bot.