Manajemen Kehidupan

Manajemen Kehidupan

“Kebenaran yang tidak diatur (manajemen) dengan baik akan dikalahkan oleh kebatilan yang diatur dengan baik.” (Ali Bin Abi Thalib).

Ungkapan sangat masyhur Sahabat Ali ini perlu kita letakkan dalam konteks kekinian. Betapa manajemen itu harga mati untuk meraih suatu tujuan. Bahkan, relevansinya sering kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sejatinya, Ali bin Abi Thalib ingin mendorong kaum Muslim agar jika melakukan sesuatu yang benar, hendaknya ditata dan disusun dengan rapi. Agar tidak terkalahkan oleh kebatilan yang disusun secara rapi. Dominasi kemungkaran sering terjadi, bukan karena kuatnya kemungkaran itu, melainkan karena tidak rapinya kekuatan kebenaran itu sendiri, sehingga mudah sekali dikalahkan atau layu sebelum berkembang.

Baca juga  How to create a new site in WP?

Maka, manajemen menjadi jawaban ketika ingin meraih perubahan. Segala aspek kehidupan membutuhkan sentuhan manajemen yang rapi, baik, dan benar. Mulai dari miniatur organisasi terkecil, yaitu keluarga, sampai kepada yang terbesar, yaitu negara.

Perubahan selalu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, jika dilakukan dengan manajemen yang baik, biaya itu bisa jadi investasi untuk menumbuhkan tujuan yang diharapkan.

Para ilmuwan mendefinisikan manajemen secara sederhana sebagai “seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.” Karena manajemen itu seni, implementasinya harus luwes menyesuaikan konteks perubahan zaman. Agar tetap update dan sesuai kebutuhan.

Allah pun berfirman dalam surah ash-Shaff ayat 4 yang artinya “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, rapi seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

Baca juga  PIUTANG ADALAH TAGIHAN UANG PERUSAHAAN PADA PELANGGAN

Dari sini, Allah sangat menganjurkan sekali manajemen kehidupan. Baik kehidupan keluarga, organisasi, lembaga, instansi, pesantren, lembaga dakwah, dan lain sebagainya.

Bahkan, Rasulullah juga bersabda: “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan suatu pekerjaan, dilakukan dengan //itqan// (tepat, terarah, jelas, tuntas). (HR Thabrani).

Pertama, masalah manusianya. Bagaimana pun, faktor sumber daya manusia memegang kunci dalam kesuksesan pelaksanaan manajemen. Banyak ditemui di lapangan, pekerjaan yang mestinya bisa dikerjakan satu orang, harus dikerjakan tiga orang, sehingga produktivitas menjadi payah.

Hal ini disindir Allah dalam Alquran surah al-Insyirah ayat 7-8: “Apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan, hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

Baca juga  KULIAH JURUSAN AKUNTANSI, BELAJAR APA? SEKILAS TENTANG JURUSAN AKUNTANSI

Kedua, masalah aturan main (sistem yang berlaku). Banyak kita temui, ketika aturan main diberlakukan dengan baik dan tegas, penjahat pun akan berubah jadi baik. Namun, banyak pula yang menjadi penjahat ketika aturan itu tidak dilakukan secara tegas dan benar. Inilah urgensi manajemen dalam kehidupan.

Wallahu a’lam.

Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Kami mendeteksi bahwa Anda menggunakan ekstensi untuk memblokir iklan. Tolong dukung kami dengan menonaktifkan pemblokir iklan ini.
Powered By
100% Free SEO Tools - Tool Kits PRO
Please turn AdBlock off