Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2020 yang akan jatuh pada tanggal 23 Juli, tidak akan diselenggarakan seperti biasanya dan akan dilaksanakan secara online. Hal Ini dikarenakan karena masih terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Demikian dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga dalam konfrensi pers Hari anak Nasional 2020 yang disiarkan secara daring pada Rabu (22/7/2020).
“Setiap tanggal 23 Juli baik di dalam ataupun di luar negeri, memperingati hari anak nasional. Perlu kami sampaikan bahwa perigatan hari anak nasional kali ini dilaksanankan tidak seperti biasanya yang dilaksanakan secara offline, peringatan hari anak nasioanl diseleggarakan secara online karena situasi pandemi Covid-19,” kata Bintang.
Dia mengharapkan, perayaan Hari Anak Nasional yang digelar secara daring ini tidak mengurangi makna sebuah bentuk terhadap perlindungan hingga pemenuhan hak anak sebagai penerus bangsa dan aset bangsa.
Lebih jauh, Bintang tujuan dari peringata Hari Anak Nasional ini memberikan pemahaman bahwa anak adalah penerus dari cita-cita bangsa. Karenanya diperlukan sebuah modal untuk mereka kedepannya demi membawa bangsa Indonesia semakin maju nantinya.
“Karenanya anak harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan keterampilan jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmania agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” ucap Bintang.
Tema untuk Hari Anak Nasional tahun 2020 adalah ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’. Bintang menjelaskan mengapa pihakya mengambil tema itu dikarenakan saat ini sedang pandemi Covid-19, sehingga anak-anak harus dipastikan tetap di rumah dan tetap bergembira.
“Atas dasar inilah tahun 2020 ini hari anak nasional itu mengambil tema anak terlindungi indonesia maju, yang bermakna akan kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal,” imbuhnya.
“Dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perindungan kepada anak sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya pandai,”ujarnya.
“Namun lebih dari itu bagaimana kita bisa melahirkan anak-anak kedepan tidak hanya pandai, cerdas, mandiri, kreatif, berkarakter, sehat mental dan spiritual,” tutupnya.