Pemindahan Ibu Kota Negara di Pulau Kalimantan semakin santer diberitakan seiring penetapan yang dilakukan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Kalimantan Barat sebagai bagian daerah yang ada di Pulau Kalimantan harus mempersiapkan diri menghadapi pemindahan ibu kota negara tersebut.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji menegaskan saat ia mengunjungi Kantor Tribun Pontianak pada momen ulang tahun ke 11 telah menyebutkan bahwa provinsi yang ia pimpin sudah siap apabila ibu kota negara dipindahkan di Kalimantan yaitu Kaltim
Kesiapan Kalimantan Barat adalah mengambil nilai tambah dari pemindahan ibu kota tersebut sehingga Kalbar bisa maju seperti halnya provinsi-provinsi di pulau jawa yang notabenenya satu pulau dengan ibu kota.
“Kita sangat siap apabila ibu kota dipindahkan di Kalimantan, kita akan mengambil nilai tambah dari perpindahan ibu kota,” ucap Midji saat memaparkan kesiapan Kalbar di Kantor Tribun Pontianak, Kamis (1/8/2019).
Akses antara provinsi yang ada di Kalbar pastinya sudah semuanya. Mulai dari Kalbar-Kalteng-Kalsel dan lainnya semua sudah terhubung, sehingga nilai tambah dari adanya ibu kota tersebut akan dapat diambil oleh Kalbar apabila dikelola dengan baik.
Apalagi dalam waktu dekat, Midji memastikan jarak Kalbar dan Kalteng akan semakin dekat dengan adanya keterhubungan antara Sukamara (Kalteng) dan Sukaramai (Kalbar)
“Ketapang akan terhubung dengan Kalteng, sehingga akses kita semakin dekat,” jelasnya
Selain keterbukaan akses dengan provinsi lainnya, Kalbar juga tengah dibangun pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan yaitu pelabuhan kijing, sehingga itu bisa menjadi pintu ekspor-impor bahkan mengalahkan Singapura dan Batam.
Sutarmijdi yakin dengan pelabuhan yang ada banyak nilai tambah dan manfaat yang didapatkan oleh Kalbar.
Kalbar merupakan penghasil CPO terbesar nomor dua di Indonesia, dengan adanya pelabuhan maka pajak ekspor akan menjadi milik atau masuk di Kalbar. Itu adalah satu contoh yang disebutkannya
Kemudian, bauksit ada dua smelter yang akan dibangun, WHW di Ketapang dan Antam di Sungai Kunyit. Maka dengan adanya smelter ini akan memberikan nilai tambah yang besar bagi Kalbar terhadap ekspor bauksit.
Namun ia memastikan pengelolaan bauksit harus tertata, jangan sampai dihambur-hamburkan, meskipun Kalbar merupakan daerah dengan cadangan bauksit terbesar nomor dua.
“Eksplorasi bauksit itu harus di atur, jangan semaunya dan harus diawasi. Maka dengan adanya pelabuhan ekspor harus melalui pelabuhan sehingga semua terkontrol,” ucapnya.
Kemudian, FS mengenai jalan tol juga sudah rampung sehingga bisa membuka koneksi yang ada di Kalbar. Tol yang memungkinkan realisasi dalam waktu dekat adalah Singkawang-Mempawah- Pontianak.
Dari sisi pariwisata, Midji memastikan kalbar tidak kalah dengan Bali, Temajo disebutnya memiliki pantai yang panjang dan bersih.
“50 ekor penyu bisa naik sehari kalau musim bertelur. Ini harus dimanfaatkan,” ucapnya.
Selain itu, Kalbar akan memiliki lima pintu perbatasan dengan negara Malaysia, akan menunjang aktivitas yang ada.
“Tinggal masalahnya, bagaimana kita memaksimalkan SDA menjadi nilai tambah, maka kita siap kalau ibu kota pindah di Kalimantan,” ucapnya optimis.
Kalbar dipastikannya akan mendapatkan nilai tambah yang baik apabila itu dikelola dengan baik.
Mengenai kereta api trans Kalimantan, Midji menyebutkan masih terus dikaji.