Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Bastomi mengatakan selain dilakukan tes HIV warga binaan juga di tes hepatitis, TbC maupun sipilis.
Kepala Lapas Narkotika Pangkalpinang mengungkapkan ada 25 orang dari sekitar 900 warga binaan terjangkit HIV. Sayangnya data ini dibantah Dinas Kesehatan Pangkalpinang.
Data absolut yang mereka miliki, di lapas tersebut hanya terdapat 11 warga binaan yang terjangkit HIV dan telah dirujuk ke rumah sakit.
Data tersebut didapatkan selama kurun waktu beberapa tahun terakhir. Sedangkan untuk warga binaan sekitar 80 persen sudah dianjurkan untuk meminum obat hrv, yakni obat penekan virus HIV.
Apabila pada saat tes, dinyatakan positif HIV, warga binaan tersebut dirujuk ke RSUD Depati Hamzah untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan.
“Kami hanya pelayanan dan pelaksana teknis saja, kalau ada yang positif tetap rujuk ke rumah sakit. Di sana mereka punya obat dan memang harus dari rumah sakit obatnya,” ujar Bastomi, Rabu (2/10/2019).
Petugas kesehatan dari puskesmas setempat yang melakukan mobile visity ke lapas narkotika, lapas wanita maupun lapas Tuatunu.
Pihaknya berharap, warga binaan yang baru masuk lapas untuk langsung dilakukan screening tes tersebut untuk mencegah penyakitnya menular lebih jauh.