Pertemuan tersebut turut dihadiri Asisten II, Marhaban, Kepala Bappeda Syahrir, Kepala Dinas Perkim Bukhari, para pendamping desa dan pejabat terkait lainnya di daerah itu.
Sri Pamungkas, salah satu perwakilan dari Bank Dunia, Jumat (8/11/2019) mengatakan, tujuan pihaknya bertemu dengan bupati setempat guna melaporkan dan mengevaluasi hasil penilaian mereka di lapangan bersama Dinas terkait yaitu PUPR, Bappeda, Perkim dan Dinas Kesehatan terhadap Program Pembangunan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang didanai oleh Bank Dunia.
Penilaian tersebut terutama mengenai sarana kualitas yang dibangun, berikut mengenai manajemen keuangannya atau pembukuan keuangannya.
Dikatakannya, sejauh ini Program Pamsimas di Kabupaten Aceh Barat telah berjalan dengan baik, namun dia menjelaskan bahwa temuan di lapangan terdapat satu desa yang Pamsimasnya tidak berfungsi, karena kualitas airnya asin, untuk itu ia berharap Pemkab Aceh Barat dapat mencari solusi agar Pamsimas di Desa tersebut dapat berfungsi kembali sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu Bupati Aceh Barat, H Ramli MS dalam kesempatan tersebut berjanji akan mencari solusi terkait adanya pamsimas yang tidak berfungsi di salah satu desa di Aceh Barat.
Pihaknya akan mencari cara dan format baru agar bantuan Pamsimas di Aceh Barat dapat berjalan dengan baik, dan jika diperlukan pihaknya siap mengeluarkan Peraturan Bupati tentang pengelolaan Pamsimas di Aceh Barat.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Aceh Barat itu juga meminta agar Instansi terkait seperti PUPR, Perkim, Bappeda dan Dinas Kesehatan untuk saling berkoordinasi, guna memberikan sarana yang berkelanjutan, sehingga Pamsimas di Aceh Barat dapat berfungsi semaksimal mungkin.