Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yaitu BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada waktu lalu sempat memberi peringatan tsunami pasca gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 6,8 di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meyakini potensi tsunami bisa lebih berbahaya ketika sampai ke darat.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yaitu Dwikorita Karnawati menjelaskan ketika air laut yang naik setengah meter itu sampai ke daratan maka akan terjadi amplifikasi. Menurutnya ketinggian bisa menjadi satu meter lebih.
Kondisi dari ketinggian pantai yang mencapai setengah meter dan apabila masuk ke darat itu, menurut Dwikorita Karnawati bisa memberi dampak yang merusak jika sampai masuk ke daratan. Meskipun demikian, menurut Dwikorita Karnawati meski diawal hanya setengah meter, harus tetap disampaikan.
Jauh sebelumnya diberitakan Peringatan dini potensi tsunami itu dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setelah gempa magnitudo 6,9 mengguncang Sulawesi Tengah pada pukul 18.40 WIB, Jumat 12 April 2019 pukul 19,47 WIB, peringatan dini tersebut dinyatakan berakhir.
Getaran dan gempa juga dirasakan di berbagai daerah di Sulawesi Tengah hingga ke Sulawesi Selatan.