BMKG Aceh Menyatakan Puncak Musim Kemarau 2019 Berlangsung Hingga September

BMKG Aceh Menyatakan Puncak Musim Kemarau 2019 Berlangsung Hingga September

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh menyatakan, puncak musim kemarau 2019 yang berlangsung di provinsi paling barat Indonesia tersebut bakal terjadi hingga September mendatang.

“Puncaknya dari Agustus hingga September. Jadi kemungkinan September di pertengahan nanti kami perkirakan ada hujan sebagai pertanda masa peralihan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi SIM Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Senin (5/8).

Selama puncak kemarau, kata dia, matahari terasa lebih terik dalam menyinari bumi, terutama di 23 kabupaten/kota di Aceh, dan suhu udara bersifat kering akibat minimnya curah hujan disertai temperatur udara semakin naik di kisaran maksimal 37 derajat Celsius.

Baca juga  Kejaksaan Negeri Sorong menetapkan Direktur PT Papua Indo Mustika sebagai tersangka kasus proyek normalisasi Sungai Malawili Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat

Puncak musim kemarau, katanya, juga menyebabkan potensi kebakaran hutan dan lahan di Aceh semakin meningkat, baik wilayah pesisir barat-selatan maupun pesisir timur karena keringnya lahan dan kencangnya angin barat berhembus dewasa ini.

“Kecepatan saat ini berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam. Kondisi ini sangat perlu diwaspadai kebakaran hutan dan lahan hampir seluruh wilayah di Aceh, cuma mayoritas tergantung dari faktor manusia,” katanya.

Ia memastikan, puncak kemarau hampir seluruh daerah di Aceh diperkirakan tidak turun hujan. Namun bila turun hujan, lanjut dia, bisa bersifat lokal dan intensitasnya ringan.

“Untuk masyarakat, kami imbau membuka lahan jangan membakar. Warga sekitar juga jangan sembarang membuang puntung rokok, karena kita tahu lahan kering yang sangat rawan terbakar. Ditambah lagi terjadinya peningkatan kecepatan angin,” kata Zakaria.

Baca juga  Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy mengaku sangat tidak nyaman dan marah setelah melihat pidato Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad dengan Soekarno

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) hingga pekan lalu mencatat sebanyak 61 hektare hutan dan lahan dalam kondisi hangus terbakar di lima daerah dari total 23 kabupaten/kota di Aceh.

“Ada 61 hektare dengan kondisi hampir 90 persen di antaranya dapat dipadam oleh petugas, dan sisanya masih diupayakan,” kata Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek.

Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Kami mendeteksi bahwa Anda menggunakan ekstensi untuk memblokir iklan. Tolong dukung kami dengan menonaktifkan pemblokir iklan ini.
Powered By
100% Free SEO Tools - Tool Kits PRO
Please turn AdBlock off