Bobot Via turun dari 62kg menjadi 59kg. Padahal sebelumnya, kata Via, beratnya naik 4kg.
Dalam akun Instagram miliknya, pelantun lagu Sayang ini menjelaskan diet ketat yang tengah dijalaninya. Termasuk soal makanan yang dia konsumsi.
“Diet kak? Gimana caranya bisa secepat itu?” tanya seorang netizen.
“Saya konsumsi obat diet herbal, makan dikit banget, kalau terasa lapar makan buah pepaya, sedikit olahraga, dan banyakin minum air putih biar kenyang,” tulis Via dalam Instagram Stories.
Ternyata sebelum menjalani diet ketat ini, tubuh Via pernah kurus dan beratnya 46kg. Ia mengonsumsi obat dari China dalam bentuk pil yang harganya sekitar Rp30 ribu. Efek obat menyebabkan nafsu makannya naik dan berat badan bertambah.
Terkait dengan diet ekstrem yang tengah dijalaninya sekarang, Via justru tidak menganjurkan orang untuk mengikutinya, Bun. Ia juga mengaku merasa lemas saat menjalani diet itu.
“Karena aku punya maag, jadi ini diet yang lumayan ekstrem, so jangan diikuti ya. Karena aku saja sudah mulai ngerasa lemas,” ujarnya.
Tak hanya Via, diet ketat dan ekstrem mulai banyak digemari untuk menurunkan berat badan. Beberapa ada yang berhasil, tapi tak sedikit yang gagal.
Lalu bagaimana diet yang benar dan sehat? Menurut ahli gizi Mochammad Rizal, S.Gz, semua jenis diet akan berhasil selama tubuh dalam kondisi defisit kalori. Artinya, ketika kalori yang dikonsumsi lebih sedikit daripada kalori yang dikeluarkan sehari-hari untuk aktivitas.
Namun, menghilangkan asupan karbohidrat, bahkan buah-buahan adalah diet yang tak seimbang dan tak beragam. Meski sedang diet, tubuh juga butuh gizi yang lengkap.
“Diet yang baik adalah diet yang seimbang dengan beragam sumber makanan. Tubuh membutuhkan zat gizi yang lengkap, bukan cuma zat gizi makro tapi juga mikro,” kata Rizal.
Hal ini juga dibenarkan dr.Merdina Manik, M.Gizi, dari RSUD Kramat Jati. Menurutnya, zat makronutrien seperti karbohidrat dibutuhkan tubuh sebanyak 60 – 75 persen dari kebutuhan kalori, lemak 10 – 25 persen, dan protein sebanyak 10 – 15 persen.
“Diet yang disarankan adalah diet gizi seimbang dengan ketentuan jumlah kebutuhan makronutrien tadi,” ujar Merdina.