Site icon Udah Ketemu

Balai Pengajian di Aceh Besar Ludes Terbakar

Balai pengajian milik Tgk Zikri di Gampong Lam Batee, Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar dan rumah milik mertuanya, Tgk H Razali (75), ludes terbakar Senin (5/8/2019) pukul 10.30 WIB.

Kedua bangunan tersebut berada dalam satu kompleks dan berdekatan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tapi seluruh bangunan balai pengajian dan rumah musnah dilahap api.

Tgk H Razali merupakan pimpinan Dayah Darul Mukhlisin di Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar.

Informasi tersebut awalnya diperoleh Serambinews.com, dari Camat Simpang Tiga M Basir SSTP MSi.

Menurutnya, api sudah berhasil dikuasai dan padamkan petugas pemadam BPBD Pos Sibreh, Aceh Besar yang cepat bergerak ke lokasi.

Saat ini, petugas pemadam sedang menginput data dan menginvetarisir barang-barang serta kerugian yang ditimbulkan dari musibah kebakaran tersebut.

Demikian informasi yang diterima Serambinews.com dari Kepala Pelaksana BPBD Acegh Besar, Farhan AP melalui petugas Pusdalops-PB Aceh Besar, Iqbal.

“Petugas pemadam masih berada di lokasi. Alhamdulillah memang sudah dapat dipadamkan,” ujar Iqbal.

Sejauh ini, sebutnya, sumber api yang membakar balai pengajian milik Tgk Zikri serta rumah mertuanya Tgk H Razali belum diketahui.

Aparat kepolisian sudah turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan tentang penyebab kebakaran tersebut.

Bayi Selamat dalam Kebakaran Lainnya

Selain di Aceh Besar, hari ini kebakaran juga terjadi di Lhokseumawe.

Satu unit rumah berdinding tepas yang ditempati Juliana (35) di Desa Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Senin dini hari (5/8/2019) sekitar pukul 04.30 WIB, terbakar.

Alhamdulillah, Juliana (35) beserta ketiga anaknya yang masih kecil selamat dari kobaran api.

Juliana menceritakan, kala itu dia tidur bersama tiga anaknya, yakni Mauliza Sadila (11), Aswadi (10), dan Putri Syakila (2). Sedangkan suaminya sedang bekerja di Aceh Utara.

Pada saat terjadi kebakaran, dia dan anaknya sedang pulas tertidur.

Tiba-tiba dia merasa gerah dan hendak bangun untuk minum.

Saat matanya terbuka, Jualina pun terkejut, api sudah membakar dinding dan atap rumahnya.

Spontan dia pun menjerit-jerit yang membuat dua anaknya yakni Mauliza dan Aswadi terbangun.

“Sedangkan Putri Syakila tidak terbangun. Sehingga dalam kondisi panik saya tarik kakinya dari tempat tidur. Selanjutnya saya gendong dan membawa dia lari ke luar rumah yang terbakar,” katanya.
Akibat jeritan Juliana, warga sekitar terbangun dan berupa memadamkan api.

Tapi api terus menghanguskan seluruh bangunan beserta isinya.

Sejauh ini belum bisa dipastikan penyebab kebakaran tersebut.

“Tidak ada harta benda kami yang selamat. Saya hanya tinggal satu pakaian saja di badan. Sedangkan anak-anak, hanya tersisa celana yang dipakai, baju pun tidak ada lagi,” ujarnya.

Ketua Tagana Lhokseumawe, Samsul Bahri, menyebutkan akan membangun tenda darurat untuk ditempati sementara oleh Juliana dan anak-anaknya.

Exit mobile version