Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara merilis, niatan atau minat pekerja di sektor pertanian, mengalami penurunan setiap tahunnya. Sementara itu sektor jasa dan industri pengolahan mengalami peningkatan.
Kepala BPS Sulawesi Utara, Ateng Hartono, menyebutkan kehadiran sektor jasa dan industri yang semakin bertumbuh, membuat penyerapan tenaga kerja ikut naik menjadi banyak. Sementara, pelan tapi pasti pertanian semakin berkurang.
“Menurut survei kami, jumlah yang bekerja di sektor pertanian per Februari 2018 masih 27,59%. Tahun 2019 di bulan yang sama, turun jadi 24,27%. Memang pelan tapi pasti, penurunan terjadi di setiap tahunnya,” ujar Hartono.
Akademisi Fakultas Ekonomi Unsrat, Lucky Wotulo, turut membenarkan terjadinya penurunan tenaga kerja sektor pertanian, karena saat ini orang lebih tertarik dengan kerja sektor jasa dan industri.
Menurut Wotulo, pemanfaatan teknologi membuat orang semakin jarang memilih pekerjaan sebagai petani. Masyarakat di pedesaan pun semakin banyak yang memilih beralih pekerjaan ke berbagai sektor seperti jasa atau industri.
“Perubahan teknologi membuat orang akhirnya cenderung memilih pekerjaan dengan fasilitas yang dinilai lebih bagus. Ada juga yang beranggapan menjadi petani melibatkan kerja fisik yang berat. Dari segi gaya hidup dan status sosial, menjadi petani saat ini kurang diminati,” ujar Wotulo kembali.