Mantan Kabid Olahraga Dispora itu disangka terlibat korupsi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pasuruan.
LW dijebloskan penjara setelah diduga kuat terlibat dalam skandal Mark up anggaran kegiatan Dispora tahun 2017 dengan kerugian negara Rp 918 juta.
LW dijebloskan sel tahanan sejak 20 September lalu. Surya.co.id berkesempatan menyambangi LW di Rutan Bangil. Bagaimana kabarnya dan kondisinya di Rutan Bangil ?
Waktu menunjukkan pukul 12.00 wib. Saat itu, jam besuk sudah berakhir. Akan tetapi, saat mendengar ada Surya.co.id yang ingin bertemu, LW mengamininya dan menemuinya.
Mengenakan jilbab hitam dan gamis warna biru, ia menemui Surya.co.id.
Wajahnya lebih ceria dibandingkan seperti pertama kali dijebloskan penjara. Auranya bersinar dan terlihat lebih tenang.
“Saya di sini lebih tenang. Saya seperti umroh, karena di sini lebih banyak ibadah. Selama 24 jam sehari penuh, lebih banyak waktu untuk melakukan hal – hal baik,” ungkap LW.
Ia mengaku pemikirannya salah. Ia mengira di penjara itu susah dan orangnya jahat seperti yang ada di film selama ini, tetapi, semuanya salah.
Lilik mengaku kaget saat pertama kali masuk rutan ini. “Saya kaget karena di sini rukun. Masuk di sini sangat tenang. Saya bisa lebih menata hati. Makanya saya lebih segar kan,” urainya sambil tersenyum.
Mantan Kabid Olahraga Dispora ini mengatakan, mulai Senin sampai kamis pengajian, Selasa Rabu ada kesenian musik hadra dan pengajian seluruh narapidana.
“Penghuni di sini hebat ternyata bisa ngaji dan memainkan hadra dengan suara yang sangat bagus,” jelasnya.
LW menceritakan, setiap hari, ia selalu bangun di sepertiga malam. Ia melaksanakan salat tahajud, tobat dan hajat.
Selanjutnya, ia membaca ayat suci Alquran sembari menunggu adzan Shubuh.
“Allhamdulillah selama di sini, saya bisa salat lima waktu berjamaah. Adem sekali rasanya. Bukan berarti saya di penjara, saya berubah. Aktivitas ini sejak dulu sudah saya lakukan, tapi hikmah saya dipenjara, saya bisa lebih intens menjalankannya,” papar dia.
Ia menyampaikan, posisinya sekarang lebih tenang dan lebih baik. Ia mengaku sudah pasrah dengan kasus yang menjeratnya. Ia mengaku di sini hanya korban.
“Saya tidak mau mengingatnya. Saya sudah kecewa. Saya biarkan, orang-orang yang mendzolimi saya akan mendapatkan dampak dan balasannya kapanpun dan di manapun nanti. Saya percaya, karma itu ada,” jelasnya.
Sekarang, ia sedang fokus mempersiapkan diri dan mental untuk menghadapi persidangan pada 15 Oktober 2019.
“Saya lagi mengumpulkan kekuatan untuk menjalani sidang. Saya mohon doanya. Mudah – mudahan saya kuat, agar di persidangan nanti bisa memberikan keterangan sesuai dengan fakta yang ada,” ungkapnya.
Perempuan berjilbab ini mengaku mendapatkan banyak dukungan dari keluarga dan temannya. Meskipun, mantan pimpinan dan rekan kerja belum ada yang memberikan support sedikitpun. Tidak ada yang menjenguknya.
“Saya lagi menikmati ini. Setiap hari, anak saya, suami saya dan saudara saya datang jenguk saya. Saya diberikan kekuatan dan di-support sepenuhnya. Terima kasih untuk semuanya,” jelasnya
Disinggung soal kasusnya, LW enggan menanggapinya lebih lanjut. Ia hanya berpesan, untuk menunggu jadwal sidangnya.
“Saya akan blak-blakan di persidangan nanti bersama kuasa hukum saya. Tunggu saja waktunya,” pungkas dia.